Kamu akan tahu kamu dihargai atau tidak ketika kamu berjalan dan melihat dirimu di perhatikan. Ini bukan persoalan kamu menarik atau tidak, karena menarik atau tidak sangat tergantung pada objek dan subjek yang terkait dengan itu. Kata orang cantik, tampan dan kata sejenisnya bersifat subjektif. Jadi, walaupun kamu berusaha dengan susah payah menampilkan wujud “alien” mu yang cantik, molek dan indah kamu tetap akan dilihat sebagai dirimu sendiri, sebagai sosok yang dipancarkan oleh hati dan pikiranmu.
Kamu melihat dirimu sendiri hampir setiap hari di depan cermin, tapi kamu masih bertanya bagaimana dirimu dihadapan orang lain. Apakah orang lain begitu penting sehingga mempengaruhi caramu memilih pakaian? Aku berani berujar kamu masih belum tahu siapa dirimu jika kamu masih bertanya pada orang lain pantaskah kamu berpakaian seperti ini maupun seperti itu.
Tahukah kamu! Seseorang akan dinilai oleh orang lain dari apa yang dia kenakan. Kamu akan terlihat seperti anak sekolahan jika kamu berpakaian seperti ABG sedang usiamu sudah beranjak dewasa. Seharusnya saat itu kamu lebih paham dengan mode dan jenis pakaian yang kamu pilih untuk kamu kenakan.
Aku tidak sedang mengguruimu karena aku yakin kamu tidak begitu suka dengan kata itu. Kamu lebih memilih menjadi orang yang menggurui dari pada hanya sekedar mendengar nasehat dari orang lain. Tapi setidaknya kamu perlu sedikit cerdas untuk menanggapi apa yang sedang kucoba komunikasikan denganmu. Dan tentu saja kamu tahu, aku tidak begitu berkepentingan dengan apapun yang kamu pilih dalam hidup dan kehidupanmu, termasuk caramu memilih pakaian.
Perjuanganmu dalam melakukan dan menjatuhkan pilihan patut diangkat salut, Aku sudah mencoba meyakinkanmu bahwa dirimu pantas dilihat sebagai orang yang berbeda dari segi pandanganmu tentang hidup. Kamu telah berusaha melakukan revolusi terbaik dalam memilih pakaian yang kamu kenakan. Selamat! Aku turut berbahagia untukmu.(Nty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar